Perjalanan Wisata
Ketika kita berbicara mengenai perjalanan wisata, terlebih dahulu harus dipahami mengenai fenomena perjalanan. Perjalanan diartikan sebagai aktivitas seseorang dengan mobilitas atau berpindah tempat, dari satu tempat ke tempat lain, dengan pergerakan yang mempunyai tujuan tertentu.
Adapun Fenomena perjalanan terdiri dari elemen:
1. Manusia sebagai pelaku
2. Tempat yang menunjukan titik awal gerak perjalanan dan titik akhir dari kegiatan perjalanan.
3. Waktu yang dikonsumsi dari gerak perjalanan.
4. Mobilitas perpindahan tempat dari awal gerak perjalanan sehingga akhir gerak perjalanan.
5. Tujuan dari Perjalanan.
Adapun dimensi perjalanan dari :
1. Jarak
2. Tempat
3. Waktu
Bentuk perjalanan secara umum dikenal menjadi dua macam yaitu :
1. Bentuk Perjalanan Bisnis (Business travel)
Sudah mempunyai tujuan perjalanan yang jelas.
2. Bentuk Perjalanan "Leisure Travel"
Perjalanan dilakukan secara santai, dalam waktu senggang dengan tujuan untuk bersantai dan juga
bersenang-senang.
Perjalanan wisata merupakan sebuah perjalanan berpindah tempat dari tempat asal menuju tempat tujuan wisata dengan tujuan perjalanan wisata.
Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang telah terkait di bidang tersebut (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990).
Perjalanan wisata biasa disebut tour atau dalam bahasa Indonesia nya adalah tur.
Kata tour sendiri berasal dari:
1. Kata torah, dari bahasa Hebrew, yang berarti belajar, pendidikan atau mencari sesuatu..
2. Kata tornus, dari bahasa Latin, yang berarti alat untuk menggambar lingkaran.
3. Kata tour, dari bahasa Perancis kuno, yang berarti sirkuit berputar.
Dari sudut pandang perusahaan perjalanan (tour organizer), tour diartikan sebagai suatu perencanaan perjalanan yang diselenggarakan oleh perusahaan perjalanan dengan pemanfaatan waktu yang efisien untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan atas perjalanan. Bagi konsumen sendiri perjalanan ini termasuk tercakup di dalamnya adalah transportasi, akomodasi, atraksi wisata dan pelayanan lainnya. Untuk memperoleh seluruh pelayanan tur, konsumen harus memenuhi syarat membayar terlebih dahulu.
Buku ini ditulis dengan menggabungkan unsur-unsur teori yang berkaitan dengan perencanaan operasi perjalanan wisata dengan pengalaman kerja mengurus pelaksanaan perjalanan dari sebuah perjalanan wisata.
Perpaduan antara teori dan pelaksanaan kerja akan menghasilkan wawasan yang lebih luas dengan contoh-contoh tahapan kerja yang juga nyata.
Daftar Pustaka :
Nuriata. 1995. Perencanaan Perjalanan Wisata. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan:Jakarta
Penulis & Editor : Adilah Ata Nazhim S.Par