Apa itu Ekowisata? Mari simak
Menurut The International Ecotourism Society (2002) dalam Arida (2016;20), mengkerucutkan pengertian itu dengan mendefinisikan bahwa:
Dari pengertian tersebut, ekowisata bisa dilihat dari tiga perspektif, yaitu ekowisata sebagai produk, ekowisata sebagai pasar, dan ekowisata sebagai pendekatan pengembangan. Sebagai produk sendiri ekowisata merupakan semua atraksi yang berbasis pada sumber daya alam di suatu kawasan wisata. Sebagai pasar, ekowisata merupakan perjalanan yang mengarah pada upaya-upaya pelestarian alam lingkungan. Sebagai pendekatan pengembangan, ekowisata merupakan metode pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya pariwisata secara ramah lingkungan.
Saat pengunjung melakukan berbagai kegiatan wisata selama dalam kunjungannya kunjungannya ke suatu destinasi pariwisata, dan dalam melakukan kegiatan tersebut mereka harus memerlukan berbagai hal yang penting dimana hal itu disebut produk pariwisata. Oleh karena itu, produk pariwisata berbasis ekowisata dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang diinginkan dan dibeli oelh pengunjung untuk dinikmatinya (Simatupang Wita,2014)
"Ekowisata merupakan suatu bentuk perjalanan wisata yang bertanggung jawab ke kawasan alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan ksejahteraan penduduk setempat."
Dari pengertian tersebut, ekowisata bisa dilihat dari tiga perspektif, yaitu ekowisata sebagai produk, ekowisata sebagai pasar, dan ekowisata sebagai pendekatan pengembangan. Sebagai produk sendiri ekowisata merupakan semua atraksi yang berbasis pada sumber daya alam di suatu kawasan wisata. Sebagai pasar, ekowisata merupakan perjalanan yang mengarah pada upaya-upaya pelestarian alam lingkungan. Sebagai pendekatan pengembangan, ekowisata merupakan metode pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya pariwisata secara ramah lingkungan.
Salah satu daya tarik wisata berbasis Ekowisata, Taman wisata Alam Angke Kapuk |
Sedangkan menurut International Ecotourism Society (1991) dalam Suwena (2010;156) mendefinisikan ekowisata sebagai sebuah perjalanan bertanggung jawab untuk menikmati keindahan alam yang dapat menjaga kelestarian lingkungan dan ksejahteraan masyarakat lokal di suatu kawasan wisata. Sedangkan menurut World Conservation Union (1996) dalam Suwena (2010;156) memberikan definisi bahwa ekowisata adalah sebuah perjalanan yang bertanggung jawab secara ekologis, mengunjungi wilayah yang masih asli untuk dinikmati dan menghargai keindahan alam dan mempromosikan konservasi itu sendiri, serta memiliki efek negatif paling minimum yang menyediakan kesempatan bagi masyarakat lokal, konservasi dalam kegiatan kepariwisataan. Dalam ekowisata sendiri terdapat prinsip-prinsip yang harus diketahui sebagaimana agar nantinya dapat dijadikan sebuah pemikiran dan tindakan dalam pengembangan ekowisata di suatu kawasan wisata yang nyata di lapangan. Terdapat 5 (lima) prinsip dasar dari ekowisata sendiri, Adapun prinsip-prinsip tersebut ialah:
- Prinsip
Konservasi
Dalam
prinsip konservasi ini memiliki sebuah kepedulian yang nyata, bertanggung jawab
serta adanya komitmen terhadap pelestarian lingkungan, baik itu alam dan budaya.
Selain itu harus melaksanakan usaha yang bertanggung jawab serta secara ekonomi
kreatif yang berkelanjutan. Oleh karena itu di dalam prinsip ini harus melihat
standart dan kriteria yang sesuai di lapangan seperti harus memperhatikan
kualitas daya dukung lingkungan di kawasan ekowisata tersebut, mengelola dan
menciptkan kegiatan wisata yang nantinya akan berdampak positif serta ramah
lingkungan.
- Prinsip
Partisipasi Masyarakat
Dalam
suatu perencanaan dan pengembangan juga harus melibatkan masyarakat lokal secara
bertahap di dalamnya melalui musyawarah dari masyarakat setempat itu sendiri.
Di dalam prinsip ini harus ada kriteria yang harus diperhatikan terkait dengan
prinsip partipasi masyarakat seperti harus melibatkan masyarakat lokal dalam
proses perencanaan dan pengembangan ekowisata di suatu kawasan wisata. Tidak
hanya itu, memberikan peluang agar masyarakat lokal juga bisa mendapatkan
keuntungan dengan berperan aktif dalam kegiatan ekowisata tersebut.
- Prinsip
Ekonomi
Dapat
memberikan manfaat positif dan paling menguntungkan khususnya kepada masyarakat
lokal secara menyeluruh dan berkelanjutan. Hal itu bisa dilakukan dengan cara
seperti memberdayakan masyarakat dan mengikutsertakan masyarakat lokal menjadi
pelaku-pelaku ekonomi dalam kegiatan ekowisata di suatu kawasan tersebut.
- Prinsip
Edukasi
Pada
prinsip ini dapat meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap alam dan
lingkungan itu sendiri, nilai-nilai keaslian budaya, serta dapat memberikan
nilai tambah dan pengetahuan bagi wisatawan, masyarakat lokal, serta para pihak
yang terkait tersebut. Hal ini biasanya harus dilakukan dengan cara memberikan
pengalaman yang terbaik dan juga berkualitas serta bernilai positif untuk para wisatawan.
Tidak hanya itu, masyarakat juga diberikan sebuah pelatihan-pelatihan di suatu
kawasan wisata tersebut guna nantinya mereka dapat mengaplikasikannya dengan
baik ke pengunjung yang datang ke suatu kawasan tersebut.
- Prinsip
Wisata
Untuk
hal ini sangat penting dimana di suatu kawasan wisata harus terciptanya rasa
aman, nyaman dan dapat memberikan tingkat kepuasan yang tinggi serta untuk
menambah pengalaman bagi pengunjung yang datang. Adapun yang harus dilakukan di
dalam suatu kawasan wisata yaitu menyediakan fasilitas yang cukup memadai
sesuai dengan kebutuhan pengunjung, memprioritaskan kebersihan, kesehatan dan
keselamatan dengan segala bentuk pelayanan baik berupa fasilitas maupun jasa.
Saat pengunjung melakukan berbagai kegiatan wisata selama dalam kunjungannya kunjungannya ke suatu destinasi pariwisata, dan dalam melakukan kegiatan tersebut mereka harus memerlukan berbagai hal yang penting dimana hal itu disebut produk pariwisata. Oleh karena itu, produk pariwisata berbasis ekowisata dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang diinginkan dan dibeli oelh pengunjung untuk dinikmatinya (Simatupang Wita,2014)
Elemen produk ekowisata dapat terdiri
dari:
a. Daya
tarik ekowisata
Daya
tarik merupakan salah satu produk wisata dan biasanya menjadi komponen utama
dari suatu paket perjalanan wisata. Daya tarik ekowisata dapat berupa daya
tarik wisata alam yang berbasis pada sumber daya alam di suatu kawasan wisata.
Selain itu, tujuan dengan adanya daya tarik ekowisata dilakukan juga untuk
mengkonservasi lingkungan dan melestarikan alam sekitar.
b. Kegiatan
ekowisata
Kegiatan
ekowisata merupakan produk wisata yang menjadi komponen penting dalam penyusunan
paket perjalanan wisata berbasis ekowisata. Kegiatan tersebut biasanya mengajak
pengunjung untuk terjun langsung ke lapangan dan membeli produk tersebut untuk
mengikuti dan melakukan aktivitas wisata tersebut secara langsung. Tidak hanya
itu, aktivitas ini tidak hanya sekedar untuk bersenang-senang tetapi memiliki nilai
lebih seperti nilai edukasi, nilai pelestarian atau pemahaman terhadap
nilai-nilai lokal. Salah satu contoh misalnya kegiatan trekking di taman wisata
alam, menanam mangrove, bersampan,
mengikuti kegiatan sehari-hari masyarakat.
c. Fasilitas
dan infrastruktur
Fasiltas
dan infrastruktur adalah segala macam sarana dan prasarana yang diperlukan oleh
pengunjung selama berada di daerah tujuan wisata. Sarana dan prasarana yang
dimaksud seperti penginapan, rumah makan, pusat informasi, agen perjalanan.
Dengan menggunakan penunjang aktivitas seperti akomodasi, restoran,
ketersediaan air, tempat ibadah, dan penunjang lainnya. Mengingat hubungan
antar sarana dan prasarana, sudah jelas bahwa pembangunan prasarana pada
umumnya harus mendahului sarana. Ada saatnya prasarana dibangun bersama-sama
dalam rangka pembangunan sarana wisata. Suatu tempat atau daerah dapat
berkembang sebagai daerah tujuan wisata apabila aksesbilitasnya sudah baik. Ada
hubungan timbal balik antara sarana dan prasasarana. Prasarana merupakan syarat
untuk sarana, dan sebaliknya sarana dapat menyebabkan perbaikan prasarana.
d. Aksesbilitas
Aksesbilitas merupakan hal yang
paling penting dalam kegiatan pariwisata. Segala macam transportasi, keadaan
jalan ataupun petunjuk arah menjadi akses penting dalam pariwisata. Di sisi
lain akses ini diidentikkan dengan transferabilitas, yaitu kemudahan untuk
bergerak dari daerah yang satu ke daerah lainnya. Jika suau daerah tidak
tersedia aksesbilitas yang baik seperti jalan raya, maka tidak ada pengunjung
yang mempengaruhi perkembangan aksesbilitas di daerah tersebut. Jika suatu
daerah memiliki potensi pariwisata, maka harus disediakan aksesbilitas yang
memadai sehingga daerah tersebut dapat dikunjungi.
Sumber:
Arida, N.S.
2016. Dinamika Ekowisata Tri Ning Tri di
Bali. Denpasar: Pustaka Larasan.
Simatupang, Wita. 2014. Panduan Pengembangan Produk Perjalanan Ekowisata. Jakarta: Indecon
Suwena, I.K.2010.Pengetahuan
Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar: Udayana University Press.
Penulis & Editor : Adilah Ata Nazhima S.Par